KEKUATAN IKHLAS MEMANCARKAN VIBRASI KEBAIKAN

Hari sabtu dan minggu adalah hari libur kerja bagi kami pegawai negeri dan bagi saya adalah hari libur adalah kesempatan untuk bisa memperhatikan beberapa tanaman yang ada diteras rumah dan hari untuk bersih-bersih rumah termasuk, setelah matahari mulai tinggi tetangga kami mengingatkah bahwa hari ini kami  ada undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan dari tetangga kami yang beberapa tahun yang lalu telah pindah ke daerah Citayam, jawa barat. Yang unik di tempat kami untuk mengundang suatu acara tidak harus dengan sepucuk undangan resmi, dengan hanya bertemu dan menyampaikan hajat atau dengan menitipkan salam kepada tetangga yang lain jika tidak bertemu secara langsung berarti itu juga suatu undangan.

Saya sepakat dengan beberapa tetangga  lainnya untuk datang menghadiri undangan tersebut dan kami akan berangkat pada pukul 10.30

Dan pada jam yang telah disepakati saya telah siap, kami menghampiri beberapa tetangga yang juga diundang.

Namun ada bebrapa tetangga yang menunda perjalanan karena menunggu putri mereka pulang sekolah, sebagian lagi akan mengajaknya serta.

Dan yang lainnya lagi hanya menitipkan saja pada kami karena mereka ada keperluan lain dan undangan lainnya.

Kami sepakat untuk menggunakan kereta api, untuk menuju ke stasiun kami menggunakan angkutan bajaj karena kami hanya bertiga, saya, tetangga depan rumah biasa dipanggil ibu Sunah dan tetangga di belakang rumah saya ibu nyai dan saya tidak pernah tahu nama asli dari tetangga saya tersebut, tepat pukul 11.00 kami sampai di stasiun ketika saya tanyakan pada penjual loket tentang keberangkatan kereta

“ jam berapa kereta akan datang Pak ? “

“ menurut jadual kereta akan datang lima belas menit lagi” jawab penjaga loket.

Kami berjalan menuju pada jalur kereta yang akan kami naiki, dan nenunggu di tempat yang disediakan penumpang suasana tidak terlalu ramai dan kami berharap kereta datang tepat waktu dan kami akan sampai satu jam kemudian. Sampai waktu yang dikatakan ternyata kereta yang kami tunggu belum datang, sementara kami melihat mulai banyak orang-orang berdatangan dengan tujuan yang sama kami berbincang sambil menunggu kedatangan kereta dan pada pukul 11.25 kereta datang dari arah yang kami tunggu namun kami ber gegas untuk masuk tetapi dari pengeras suara terdengan pengumuman

“ kereta yang akan menuju Bogor tidak dapat melanjutkan perjalanan  hanya sampai manggarai karena akan ada perbaikan di depo Bukitduri dan bagi penumpang yang ada untuk turun dari kereta “

Semua penumpang yang menunggu dan yang turun dari kereta api menghela nafas panjang berarti semua penumpang yang ada akan menumpuk pada kereta yang akan datang kemudian. Kami kembali mundur untuk menunggu namun kali ini kami menunggu tetapi tidak mendapat tempat duduk kerena tempat yang kami tinggalkan telah terisi oleh penumpang yang lain dengan penumpang yang semangkin padat.

Inilah fenomena angkutan masyarakat kecil sebagian mencela kondisi dan pelayanan angkutan umum tersebut, tetapi sebagian besar masyarakat kecil merupakan alat transportasi yang dibutuhkan apapun kondisinya kerena satu-satunya  alat trasnportasi yang terjangkau. Dua puluh menit kemudian kereta yang di tunggu baru datang, semua penumpang yang bertujuan Bogor menaiki kereta tersebut dengan berdesakan, kereta yang kami naiki begitu padatnya dan kami memilih berdiri di depan jendela kereta dengan tujuan agar mendapat tiupan angin jika kereta api berjalan.

Ketika kereta api berjalan lima menit saya teringat dengan buku yang saya baca yang berjudul Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu  buku tersebut menuntun kita untuk mengkondisikan perasaan, hati dan pikiran menjadi senang menerima keadaan  untuk menuju ikhlas sambil kita memohon pertolongan Tuhan, saya berusaha untuk bisa mencapai kondisi tersebut, tiba-tiba dalam waktu sepuluh menit setelah saya berusaha menuju kondisi ikhlas tiga orang di depan saya berdiri dan menyilakan kami untuk duduk karena mereka turun dan  sampai di tujuan. Kejadian tersebut semangkin meyakinkan saya bahwa jika kita menerima keadaan yang kita hadapi dengan nyaman, senang dan ikhlas keadan yang sulit akan terasa ringan kita jalani dan jadilah perjalanan yang melelahkan menjadi begitu ringan dan nyaman untuk  menghadiri resepsi dan  juga kami bersilaturahmi ke beberapa tetangga kami yang juga telah pindah ke daerah tersebut. Kedatangan kami ke rumah eks tetangga kami di Jakarta disambut dengan baik,  terbuka dan menyenangkan, mereka telah mengetahui rencana kedatangan kami dengan menyiapkan beberapa makanan kecil yang telah dibuat sendiri, dan setiap gigitan makanan dan minuman yang kita rasakan menjedi lebih enak dan lezat dibandingkan dengan makanan yang sama yang kita rasakan di tempat lain, karena kekuatan ikhLas telah memberikan vibrasi yang baik dan menyenangkan di sekitarnya..

 

 

6 Responses to KEKUATAN IKHLAS MEMANCARKAN VIBRASI KEBAIKAN

  1. Sulaiman berkata:

    gambaran sederhana keikhlasan dalam memberi, adalah seperti orang buang air besar di sungai, sehingga kotoran yang telah dia buang tidak diingat lagi dan tidak tahu dimana, orang pemurah selalu memberi tidak mau tahu lagi berapa jumlahnya dan siapa yang diberi.

  2. antonbiantoro berkata:

    Halo Utri, saya senang membaca tulisan Anda yang memilih thema keseharian yang sederhana, ditulis secara apa adanya, namun mengandung nilai penting bagi pengembangan positip pribadi kita! Saya harap kawan yang lain bisa turut membacanya, salam!

  3. qolilmuh berkata:

    Selamat siang Ibuk,, memang sih Musik banyak mepengaruhi perkembangan IQ pada si Janin namun tidak secara langsung, tapi ke Ibu yang mengandungnya. memang kita sebagai muslim muslimah harusnya kita mulai dari lingkungan kita dulu untuk mempraktikkan banyak membaca ayat-ayat suci Al Quran, sejak anak kita di dalam kandungan. terima kasih atas kunjungannya , dan saya senang dapat ilmu dari ibu tentang kehidudupan kita di zaman sekarang ini. lagi ya buk artikelnya. wss. wr. wb. qolil

  4. amin berkata:

    harus lebih mmperdalam keikhasan dalam diriku lg nch..

  5. sungguh jk kt bertawakal Allah akan mencukupi kita,hal ini terbukti secara ilmiah..
    smga kt termasuk org2 yg mdpt pertolonganNya dgn eksplorasi energi ikhlas..

  6. El-Qolam berkata:

    Terima kasih atas artikelnya, semoga Allah membalas kebaikan anda. Ikut melengkapi ya, ini kisah tentang orang yang ikhlas:
    Ada seorang Abid (orang yang taat beribadah) di kalangan Bani Israil yang senantiasa sibuk dengan beribadah. Suatu ketika datanglah serombongan manusia kepadanya sambil mengatakan: “Di sini terdapat suatu kaum yang menyembah sebatang pohon”

    Setelah mendengar berita itu, si Abid marah sekali, lalu mengambil sebilah kapak hendak menebang pohon yang dijadikan sesembahan itu. Di dalam perjalanan, muncullah syetan dalam wujud orang tua, lalu bertanya kepada si Abid: “Mau ke mana engkau”

    “Aku hendak menebang pohon yang dijadikan tuhan dan disembah oleh manusia”, jawab si Abid.

    “Mengapa engkau lakukan itu, engkau tinggalkan ibadahmu untuk suatu perbuatan yang sia-sia, bukankan lebih baik engkau teruskan ibadahmu?” kata si syetan.

    “Ini juga ibadah”, kata si Abid.

    Lalu syetan berkata: “Tidak, aku tidak akan membiarkan engkau menebang pohon itu”.

    Maka terjadilah perkelahian antara si Abid dan syetan itu. Si Abid berhasil mengalahkan syetan, menjatuhkannya, lalu menduduki dadanya. Syetan menyadari kekalahan dan kelemahannya, lalu membujuk si Abid dengan berkata: ”Dengarkanlah kata-kataku!” Si Abid pun melepaskannya. Kemudian syetan berkata kepadanya: “Bukankah Allah tidak mewajibkan kepadamu menebang pohon itu? Lagi pula pohon itu tidak mengganggu ibadahmu, dan engkau pun tidak menyembahnya. Allah telah mengutus para Nabi, jika Dia menghendaki, pasti Dia memerintahkan para Nabi menebang pohon itu”

    Si Abid menjawab: “Aku harus menebang pohon itu. Sesukamulah, apa yang akan engkau lakukan kepadaku.”

    Kemudian perkelahian terulang lagi. Si Asbid pun kembali, memenangkan perkelahian itu dan menduduki dada syetan. Syetan pun membujuknya kembali dengan berkata: “Dengarkanlah!, Aku akan meyempaikan kata-kataku yag terakhir yang akan menguntungkanmu”

    “Silahkan”, jawab si Abid.

    Syetan berkata kepadanya, “Bukankah engkau orang miskin dan telah menjadi beban masyarakat. Jika engkau membiarkan pohon itu, niscaya aku akan memberikan kepadamu tiga dinar uang emas setiap hari. Engkau akan mendapatkan dari bawah bantalmu setiap pagi. Dengan demikian segala keperluanmu dapat terpenuhi, engkau dapat menunaikan hak-hak keluargamu, dapat pula menolong fakir miskin, dan engkau dapat mempergunakannya untuk mengerjakan amal baik yang menguntungkan. Apabila engkau tetap menebang phon itu, engkau hanya mendapatkan satu pahala, kemudian para penyembah pohon itu tentunya akan mencari pohon yang lain lagi”.

    Bujukan syetan itu telah berhasil menawan hati dan pikiran si Abid, yang akhirnya menerima tawarannya. Maka sesuai dengan perjanjian, si Abid mendapat uang sebanyak tiga dinar pada dua pagi berturut-turut. Akan tetapi pada hari berikutnya (hari ke tiga), uang itu tidak didapatkannya lagi. Si abid sangat kesal, lalu mengambil kapak dan berjalan menuju pohon tadi. Orang tua (jelmaan syetan) itu pun kembali menghalangi si Abid.

    Syetan berkata: “Engkau hendak ke mana?”

    “Aku hendak menebang pohon itu”, jawab si Abid.

    Syetan berkata: “Kini engkau tidak berdaya menebang pohon iti”

    Keduanya berkelahi lagi, tetapi kali ini syetan berhasil mengalahkan si Abid, menjatuhkan dan menududki dada si Abid. Si Abid terkejut, lalu bertanya: “Bagaimana engkau bisa mengalahkanku sedangkan dahulu aku selalu mengalahkanmu?”

    Syetan menjawab: “Dahulu engkau berhasil mengalahkan aku karena engkau berjuang semata-mata karena Allah, tetapi sekarang aku dapat mengalahkanmu karena engkau berjuang demi uang”

    Wallahu’alam Bishshowab

Tinggalkan komentar